Hacking History

Still do You remember, about hit by KPU website is hack ? that moment is name of some party changed by the name of fruits, like pineapple party, papaya and others. That off the cuff event make “ sensationally” world of IT, more than anything else new Indonesia first time perform general election by using enumeration by online using fund very big and where calculation of the IT used as by calculation data whereas besides using enumeration of manual.
------------------------------------------------------------------------------------
Masih teringatkah Anda, tentang website KPU yang terkena hack ? saat itu nama beberapa partai diganti dengan nama buah-buahan, seperti partai nanas, papaya dan lain-lain. Peristiwa itu spontan membuat “geger” dunia IT, apalagi Indonesia baru pertama kalinya menggelar pemilu dengan menggunakan penghitungan secara online yang menggunakan dana sangat besar dan dimana perhitungan IT tersebut digunakan sebagai data perhitungan sementara selain menggunakan penghitungan manual.

Itu adalah salah satu beberapa kejadian hacking yang muncul ke dunia public, padahal banyak sekali web yang terkena hacking setiap harinya namun tercover. Disini kami akan menjelaskan definisi tentang hacker bukan cara menghack suatu website .

Sejarah tentang Hack, Hacker, dan Hacking
Sebelum terbentuknya komunikasi yang tercipta di Internet,
pada tahun 1960-an beberapa mahasiswa ilmu komputer di Massachusetts
Institute of Technology (MIT) yang gemar untuk melakukan engineering
dan re-engineering terhadap perangkat keras dan perangkat lunak sering
melakukan diskusi-diskusi terbuka yang disana membahas masalah :

.. Ide-ide mengenai pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak

.. Ide-ide mengenai transformasi terhadap teknologi dan informasi

Pengistilahan dan perkataan “Hack” sebenarnya adalah merupakan
slang yang pada saat itu belum memiliki arti yang spesifik
dan sebenarnya. Kebiasaan-kebiasaan mengucapkan “I Hack This Stuff”
seakan-akan memberikan arti bahwa istilah Hack merupakan kegiatan
yang sedang dan memperoleh hasil setelah melakukan pengembangan
terhadap segala sesuatu yang dilakukan. Pengembangan-pengembangan
yang secara khusus diberikan kepada minicomputer dan microcomputer
tersebutlah istilah “Computer Hacker” terbentuk.

Dengan kata lain, Computer Hacker adalah seseorang yang
mengaplikasikan kemampuan dalam cakupannya mengenai komputer software,
komputer hardware, komputer arsitektur, komputer desain, serta
administrasi yang terkandung didalamnya. Seorang Hacker dituntut
memiliki kemampuan dalam hal pemrograman untuk tingkatan software,
dan keahlian dibidang hardware. Tuntutan yang sedemikian luasnya
untuk keamanan disisi sistem aplikasi dan jaringan, memberikan
motivasi bagi seorang Hacker untuk mengembangkan keahlian tersebut
sehingga hasil dari penelitian yang dilakukan akan memberikan
dampak yang positif bagi kelangsungan IT itu sendiri.

Dengan melihat sekelumit penjelasan diatas, kita dapat
memberikan kesimpulan bahwa Hacking bukanlah sebatas pada kegiatan
illegal yang identik dengan pengrusakan sebuah sistem dan aplikasi,
atau sebatas kegiatan-kegiatan tentang pencurian sebuah data-data
penting, melainkan kepada tindakan untuk melakukan perubahan yang
mendasar atau perbaikan-perbaikan terhadap sistem dan aplikasi, baik
yang berupa software ataupun hardware. [ sumber : kecoak- elektronik.net ]



TIGA KELOMPOK HACKER BERDASARKAN MOTIF

* Black Hat Para attacker yang menggunakan kemampuannya untuk tujuan kriminal dan cenderung membahayakan kepentingan pihak lain. Pada umumnya orang-orang yang tergabung dalam kelompok ini adalah yang bergerak secara individu atau sesuai idealisme tertentu dan tidak terikat atas kepentingan pihak tertentu.


* Grey Hat Para hacker yang memberikan informasi yang diperoleh ke para attacker maupun para vendor, untuk memperoleh imbalan tertentu. Kelompok ini dikenal juga sebagai cracker, yakni orang-orang yang tidak memiliki keberpihakan pada pihak manapun dan menjual berbagai informasi yang diperlukan sesuai kebutuhan yang ada.


* White Hat (hacker sejati) Orang-orang yang melakukan aktivitas hacking dalam rangka memperoleh informasi tentang celah-celah keamanan, maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki untuk diberikan kembali kepada pihak yang bersangkutan untuk disempurnakan kembali.

TUJUH KELOMPOK HACKER BERDASARKAN PROFILE KEMAMPUAN

Pembagian para hacker berdasarkan profile kemampuan profesionalnya terbagi menjadi tujuh kelompok. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Marc Rogers MA, seorang guru besar psikologi dari University of Manitoba Hawai, yakni:

* Tool Kids/NewBies Orang-orang yang baru belajar aktivitas hacking, namun kemampuan kemampuan tentang komputer serta teknik pemrograman relatif terbatas dan hanya baru bisa membuat program-program dasar. Aktivitas hacking yang dilakukan, umumnya menggunakan bantuan aplikasi yang terdapat di internet hingga tidak murni mengandalkan kemampuan individunya.


* Cyber Punk Orang-orang yang memiliki pengetahuan dan teknik komputer yang lebih tinggi dibandingkan NewBies. Mereka sudah mampu memahami karakteristik dari sistem jaringan ataupun sistem yang sedang mereka serang. Pengetahuan mereka tentang bahasa pemrograman cukup andal, karena mampu mendefinisikan hingga karakteristik umumnya. Dengan kemampuannya ini, ia sudah mampu menciptakan alat bantu infiltrasi sendiri, hingga tidak lagi menggunakan program-program bantu yang tersedia di internet. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan memiliki kecenderungan untuk kriminal, seperti defacing web, carding, ataupun spamming.


* Internals Orang-orang yang masih bergabung ataupun pernah (mantan) dengan perusahaan TI, dengan kemampuan komputer dan programming yang anda. Dan melakukan berbagai aktivitas hacking dengan mengandalkan berbagai kombinasi sumber daya internal maupun eksternal yang ada untuk berbagai tujuan. Contoh, pelanggaran paling sering dilakukan adalah breaking over priviledge activity, yakni segala aktivitas yang melanggar batasan-batasan hak yang dimiliki.


* Coders Golongan ini dikenal juga sebagai resources, yakni orang-orang yang menjual berbagai informasi yang ada di internet ke pihak-pihak yang membutuhkan. Kemampuan programming dan teknisnya sangat andal dan kelompok ini malakukan berbagai aktivitas infiltrasi dalam rangka untuk memperoleh berbagai data ataupun informasi yang dapat dijual. Coders juga membantu membuat berbagai aplikasi bantu hacking yang dibutuhkan oleh para hacker ataupun attacker/cracker yang membutuhkan.


* Old Guard Hackers (Idealism Gate Keepers) Para hacker sejati yang murni melakukan aktivitas-kativitas hacking dalam rangka untuk tujuan ilmiah dan kebaikan semua pihak. Jumlah golongan ini relatif sangat sedikit, karena idealisme yang dijunjung memaksa mereka untuk menggunakan kode etik yang dijunjung tinggi oleh para hacker, yakni kemampuan di atas segalanya.


* Professional Criminals Para attacker/cracker yang bergerak atas nama kelompok ataupun individu dan melakukan berbagai aktivitas cyber crime sebagai sumber kehidupan utamanya. Kemampuan yang dimiliki oleh kelompok ini sangat sempurna karena mengombinasikan berbagai piranti keras dan pengetahuan programming yang bisa diandalkan dibantu data/informasi yang diperoleh dari Coders. Aktivitas kejahatan yang dilakukan tidak lagi dalam kelas cyber punk yang lebih banyak pada target individu, namun justru pada kalangan korporat dengan jalan merampok dana yang tersedia dengan melakukan transfer secara tersembunyi.


* Cyber Terrorist Sekolompok orang atau individu yang bertindak atas dasar sentimen pada suatu kelompok atau pihak tertentu, dan melakukan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi mereka pada lingkungan dunia. Tingkatan kemampuan yang dimiliki kelompok ini adalah yang tertinggi karena menggabungkan berbagai sumber daya yang ada, level kemampuan, bahkan menggunakan sarana prasarana bantuan dari pihak sponsor yang membantu seperti satelit komunikasi. [ sumber : sarangtikus.or.id ]

Apapun alasannya ‘hacking’ adalah tindakan melangar hukum di celah bumi manapun. Akan tetapi yang kita ketahui bersama – sama bahwa tidak adanya jaminan yang memastikan data atau informasi yang kita punya adalah 100 % aman dan kondisi inilah yang digunakan orang untuk memulai “pekerjaan” merusak dari awalnya iseng hingga professional. Hal terpenting yang bisa kita lakukan adalah menutup segala kemungkinan celah keamanan yang terbuka dan selalu mengupdate data / informasi [ siaga ].

Jika suatu website terkena hacking maka dapat dipastikan salah satu dari dua kemungkinan berikut ini, jika bukan servernya yang lemah maka tidak lain dan tidak bukan adalah source code dari website itu sendiri. Hacking dapat dicegah jika salah satu dari kedua hal yang disebutkan tadi dapat saling menunjang.

Website yang baik adalah website yang tidak hanya memikirkan penampilannya saja, namun dari segi system [ source code ] yang dibangun juga harus diperhartikan serta harus bisa memilih server yang baik pula, karena server merupakan rumah berlindung bagi website kita